Bulan ini tepatnya 20 Oktober 2022 memasuki tahun ketiga kembali berfungsinya kios bertingkat lantai dua sebagai pusat penjualan pakaian BJ atau pakaian impor eks luar negeri.
Sebelumnya Dinas Perdagangan OKI telah berusaha keras untuk menghidupkan kembali kios lantai dua tersebut, namun hasilnya tidak memuaskan.
Kios yang selesai dibangun pada tahun 2007 lalu itu dianggap strategis. Dimulai dengan mengubah akses tangga menuju kios lantai dua, yang dulunya tidak terlihat oleh pengunjung, sekarang bisa lebih mudah diakses oleh pengunjung yang ingin menuju ke lantai dua.
Selanjutnya pada tahun 2017, pemerintah daerah OKI melalui dinas perdagangan OKI merenovasi kembali kios tersebut dengan mengubah bentuk kios yang ada di lantai 2 dengan posisi saling berhadapan. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi kios-kios yang merasa dibelakang, sehingga semuanya bisa langsung diakses oleh pengunjung.
Walaupun demikian, setelah direnovasi kondisi kios tersebut masih belum menunjukkan tanda kemajuan. Pedagang yang berjualan hanya bertahan dalam hitungan bulan. Selanjutnya kios-kios itu kembali ditinggalkan pedagang.
Pada masa kepengurusan DPD APPSI OKI Periode 2020-2025 bersama pengurus APPSI OKI lainnya dan para pedagang, mencoba memberikan masukan kepada Pemda OKI yang di fasilitasi oleh Dinas Perdagangan OKI. APPSI mengusulkan untuk menggratiskan kios-kios tersebut untuk ditempati pedagang yang punya komitmen dan yang benar-benar mau berjualan. Pedagang yang belum punya tempat difasilitasi untuk bisa berjualan di kios lantai dua tersebut.
Ide dan aspirasi APPSI ini didukung oleh dinas perdagangan pada masa itu sehingga tepatnya tanggal 20 Oktober 2020 kios bertingkat lantai 2 resmi dilauching dan dibuka kembali.
Kios lantai 2 sampai saat ini masih bertahan sebagai central BJ. “Kita berharap keberadaan kios lantai 2 ini bisa bertahan dan bertambah terus pedagangnya dan PAD dapat berjalan kembali,” tutur Yarlis, Ketua APPSI OKI.
APPSI berharap jangan sampai keberadaannya kembali seperti dulu, ditinggalkan pedagang karena sepi pembeli.
APPSI OKI Prihatin Dengan Adanya Bazar
APPSI OKI sangat prihatin dengan adanya lokasi atau tempat berdagang yang baru dan dibukanya kembali lokasi lama yang berlokasi di Pasar Kayuagung yang menjual jenis dagangan yang sama.
Hal ini pasti akan menimbulkan dampak besar terhadap keberlangsungan kios yang berada di lantai dua sebagai Central BJ.
“Kita berharap adanya upaya dan solusi yang terbaik dari pihak pengelola pasar agar jerih payah dan ide yang sudah kita bangun bersama ini tidak menjadi sia-sia,” terang Yarlis.
Kejelian dari pemerintah daerah dan dinas terkait dampaknya bagi keberlangsungan pasar tradisional yang pastinya tidak terlepas dari kerjasama dari berbagai pihak termasuk mengakomodir setiap aspirasi pedagang pasar melalui APPSI sebagai wadah aspirasinya.