Harga beras dan minyak goreng merek Minyak Kita di beberapa daerah dari hasil pantauan H Nandang Sudrajat selalu Sekjen DPP PAPERA sekaligus sebagai Ketua DPW APPSI Jabar diketahui berada pada level stabil tinggi, dengan kecenderungan ditandai oleh seret nya pasokan ke dalam pasar, baik beras maupun minyak kita, sehingga kondisi harga kedua komoditas itu masih sulit untuk bisa turun
Beras medium yang berasal dari bulog dengan harga jual dibandrol Rp 9.450 per kg ternyata di beberapa pasar pada daerah yang berbeda pasokannya sangat kecil. Anehnya, malah beras jenis itu, ditemukan di super market besar di Bandung cukup melimpah, dalam kemasan bagus setara jenis kemasan untuk beras premium per 5 kg dengan harga jual yang sama dengan yang di supply ke pasar Rp 9.450 per kg. Ungkap Nandang.
Sebenarnya dengan jenis yang sama kemasan berbeda, bulog lebih untung kalau melakukan pasokan ke pasar, karena pasokan ke pasar rakyat, kemasan yang dipakai adalah kemasan 50 kg per karung.
Apabila melihat hal itu, sebenarnya bulog harusnya mempriotitas supply ke pasar pasar rakyat. Karena beras murah memang sangat dibutuhkan masyarakat kecil.
Di lain pihak minyak goreng merk Minyak Kita, di beberapa pasar masih sulit ditemukan. Kalaupun ada harganya di atas HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Dan beberapa pedagang mengaku untuk dapat memperoleh minyak kita oleh pemasok diwajibkan membeli komoditas lainnya.
Mencermati keadaan tersebut, Nandang menegaskan, bahwa pemerintah harus cepat mengatasi persoalan kelangkaan dan kenaikan dua harga komoditas itu. Selain itu Nandang mendesak aparat terkait menertibkan pemasok minyak kita yang mewajibkan pedagang yang membeli minyak kita, harus diikuti oleh membeli jenis barang yang lainnya. Itu jelas sangat memberatkan pedagang. Pungkas Nandang.