Terkait dengan semakin tambah sepinya kunjungan masyarakat ke pasar tradisional, berimbas pada daya beli dan transaksi masyarakat yang turun drastis, sebagian pedagang Pasar Kayuagung menyampaikan aspirasi dan keinginannya kepada Pengurus APPSI OKI untuk dapat di bukanya kembali Pasar Kalangan pada hari Sabtu di Pasar Kayuagung.
Pedagang beralasan sejak ditutupnya Pasar Kalangan pada hari Sabtu membuat suasana Pasar Kayuagung sepi pengunjung. Tidak ada lagi peningkatan kunjungan masyarakat yang biasa terlihat pada hari Sabtu, sehingga pedagang pasar yang mengeluhkan kondisi tersebut.
Situasi ini diperparah lagi dengan adanya aktifitas perdagangan di Taman Segitiga yang berlangsung pada setiap hari Minggu pagi yang sangat ramai dikunjungi masyarakat sehingga berdampak pada pasar tradisional Kayuagung.
Kepada APPSI pedagang pasar mengusulkan agar Pasar Kalangan dapat dibuka kembali, karena menurut pedagang dibukanya kembali Pasar Kalangan akan membuat Pasar Tradisional Kayuagung kembali bergeliat dan ramai.
Jika Pasar Kalangan hari Sabtu dibuka lagi, dapat membuat kunjungan masyarakat meningkat dan pastinya akan terjadi peningkatan transaksi di pasar tradisional.
Ketua DPD APPSI OKI Yarlis berpendapat untuk meramaikan pasar harus ada sebuah gerakan dan upaya bersama. “Harus ada kerjasama dan komitmen dari pihak terkait, termasuk juga dari pedagang pasar itu sendiri,” kata Yarlis.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah dan pihak terkait harus lebih tegas dengan aturan dan kebijakan yang sudah ditetapkan. “Jangan sampai aturan tersebut hanya berlaku dan diterapkan di awalnya saja tapi ketika sudah tidak ada lagi pengawasan akhirnya terkesan dibiarkan,” tegas Yarlis.
Jika pembiaran dilakukan, pasti akan berpengaruh terhadap pasar dan akan timbul reaksi dari pedagang pasar. Seperti contoh aktifitas perdagangan di lapangan Segitiga Emas Kayuagung yang dulunya tidak diperbolehkan sebagai tempat berjualan saat ini ramai oleh pedagang yang sebagian besar berasal dari pedagang pasar.
Di Pasar Kayuagung sejak tahun 2019 lalu, dilarang oleh pemerintah daerah setiap hari sabtu mengadakan kegiatan Pasar Kalangan.
Saat ini sudah ada terlihat di beberapa lokasi pasar suasananya dianggap seperti Pasar Kalangan yang menimbulkan kemacetan kendaraan dan kesemrawutan di lokasi tersebut, semua ini tidak terlepas dari pengawasan dan kebijakan pihak terkait.
“Begitupula dengan pedagang pasar, karena situasi krisis seperti saat ini, ketika pasar sepi pengunjung dan menurunnya daya beli di pasar, pedagang akan berusaha mencari alternatif lain untuk bisa bertahan. Pedagang ingin dagangan yang mereka jual bisa laku,” kata Yarlis lagi.
Sebagian pedagang pasar berupaya mencari lokasi yang ramai di kunjungi oleh masyarakat, seperti di lokasi Lapangan Segitiga Emas Kayuagung. Pedagang pasar yang terdampak akibat sepinya pengunjung pasar lebih memilih ikut berjualan di lapangan tersebut.
Atas reaksi spontan dari pedagang pasar ini APPSI tidak dapat melarang atau pun mencegahnya, APPSI sangat memaklumi dan justru mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pedagang pasar untuk bisa bertahan pada masa krisis ekonomi saat ini.
Sikap Netralitas APPSI OKI ini bertujuan agar pedagang pasar lebih bebas untuk melakukan upaya dan inisiatifnya sendiri yang dianggap baik untuk keberlangsungan usahanya.