Banyak orang selalu bertanya dengan penuh penasaran yang dalam. Kenapa Indonesia, negara kaya raya tapi rakyatnya masih banyak yang msikin??
Ya wajar pertanyaan itu muncul, karena Indonesia bukan hanya kaya akan satu sumberdaya alam (SDA), tetapi bermacam – macam SDA ada, mulai SDA lahan pertanian dan perkebunan, SDA gas, SDA air, SDA mineral dan batubara, sampai SDA laut.
Kekayaan yang melimpah memang ada kenyataan anomali, yaitu tidak berkolerasi dengan kesejahteraan rakyatnya.
Tulisan pendek ini, hanya akan menguraikan singkat dari satu jenis SDA saja, yatu mineral logam dan non logam untuk keperluan industri kendaraan. SDA mineral yang dimiliki Indonesia, berbagai macam jenisnya, mulai yang banyak terdepatannya di alam, sampai yang jarang atau populer disebut dengan mineral jarang. Sehingga sesungguhnya kita bisa membangun sebuah industri, dari bahan baku kekayaan SDA yang dimiliki kita sendiri secara mandiri.
Sekedar contoh : kalau kita ingin membuat kendaraan roda 2 atau 4. Secara material tidak perlu mengekspor. Mau bikin ban dan sil sil karet, perkebunan karet tumbuh subur di mana mana, mau bikin plat, sasis, engine block, kita punya bijih besi, crom, bauksit, sebagai bahan baku campuran berbagai material tahan karat dan tahan panas, dan nikel sebagai bahan baku utama komponen baterai listrik.
Bahan kaca, kita punya silica berlimpah, dan bahan lainnya. Memproduksi cat, kita punya oker, kalsit.
Artinya, tinggal melakukan integrasi pengelolaan melalui HPN dengan kendali utama ada pada tangan negara. Karena amanat Pasal 33 ayat (3) mempunyai kalimat kunci bahwa SDA itu dipergunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Dan itu hanya bisa dicapai apabila unsur pengendalian hadir di dalamnya, jangan terkecoh oleh negara hanya sekedar, mengatur, mendistribusi dan mengawasi sebagaimana yang terjadi hari ini. Dan diyakini itu akan bisa terwujud apabila punya pemimpin yang kuat, berani, cerdas dan tegas. Yakinlah, itu hanya ada pada diri Kang @prabowo
Wallohualam bisshowab
H. Nandang Sudrajat
Praktisi Pertambangan
Ketua DPW APPSI JABAR