Kenaikan harga pangan seperti ayam dan telur membuat para pedagang meradang. Salah satu pedagang ayam Sugiyanti di Pasar Perumnas Klender yang juga anggota APPSI mengeluhkan bahwa harga ayam potong terus naik dari 25 ribu menjadi 28 ribu hingga 33 ribu per kg. Ia juga mengeluh kian hari pasar sepi pembeli. “Pasarnya makin sepi,” tutur Sugiyanti dalam pesan singkat.
Selain harga ayam yang naik, harga telur di tempatnya juga menyentuh angka 33 ribu per kg. Sugiyanti meminta pemerintah segera mengantisipasi hal ini agar stabilitas di pasar dapat terjaga. “Mohon Mendag dapat segera merespon hal ini, jika tidak kami mau mogok aja jualan,” tukasnya.
Beberapa minggu terakhir harga pangan seperti telur dan ayam memang naik, dan menjadi kekhawatiran para pedagang. “Pemerintah sebaiknya memang memberikan atensi khusus untuk setiap fluktuasi harga pangan,” tutur Mujiburrohman, Sekretaris Jenderal APPSI.
Menurut Mujib, penanganan terhadap lonjakan harga pangan terkesan lamban. Padahal seharusnya pemerintah cepat tanggap, dan tidak membiarkan naiknya harga sampai berminggu-minggu.
“Harga pangan yang tinggi membuat daya beli menjadi lesu, sehingga baik konsumen maupun pedagang akan dirugikan,” tutup Mujib.
Foto: Pedagang Ayam (sumber: prfmnews)