Keberadaan Pedagang yang berjualan dan menggelar dagangan di sepanjang jalan yang menuju akses menuju ke pasar Tradisional yang berada di seberang Terminal baru,pasar Kayuagung Kabupaten OKI, menimbulkan kesembrautan dan kemacetan.
Berdasarkan pantauan Sekretaris DPD APPSI OKI.Nawawi.NH, di lokasi,Sabtu 22 Juli 2023, Menurut Nawawi, “situasi ini selalu terlihat setiap Hari Sabtu,hal ini dikarenakan banyaknya Pedagang yang berjualan dan menggelar dagangannya di pinggir jalan sehingga membuat Akses jalan menjadi sangat sempit dan menyulitkan bagi masyarakat dan kendaraan mobil dan motor yang akan menuju dan keluar lokasi pasar ,ditambah lagi banyak mangkalnya Ojek motor dan Becak di lokasi tersebut”.
Nawawi menjelaskan bahwa, “Keberadaan pedagang yang berjualan di lokasi tersebut sebagian adalah pedagang datangan dan sebagian adalah pedagang yang juga masih aktif berjualan di pasar,yang memanfaatkan moment hari sabtu yang ramai di lokasi tersebut.
Dagangan yang di jual oleh pedagang tersebut sangat beragam, antara lain Sayur mayur,Cabe,bawang.Ayam, ikan dan kebutuhan pokok lainnya, terlihat ada juga pedagang pakaian BJ.dan stand pedagang yang menjual produk Mie instan”, “ada beberapa pedagang yang berjualan dengan menggunakan tenda dan payung yang ukurannya cukup lebar yang dapat mengganggu kendaraan yang akan lewat”
Dalam kesempatan tersebut Nawawi,NH,menyempatkan berdialog dengan salah satu pedagang yang berjualan di lokasi tersebut, pedagang yang tidak mau namanya di sebut mengatakan “kami akan tetap bertahan berjualan di sini,terkecuali ada instruksi resmi dari pihak dinas Perdagangan OKI, bahwa kami tidak diperbolehkan lagi berjualan disini ” ujar nya kepada Sekretaris APPSI.
Menurut Nawawi” Kesemberautan dan kemacetan ini di sebabkan karena banyaknya kendaraan yang melintas dan masyarakat yang berbelanja dengan tidak memarkirkan kendaraanya terlebih dahulu, masyarakat langsung berbelanja dari atas kendaraanya.sehingga menimbulkan kemacaten.”
Kondisi ini sering kali menuai protes dari masyarakat,Khususnya pemilik kendaraan roda empat dan dua .yang sering melintas di lokasi tersebut,sehingga akan rawan terjadi keributan antara pedagang dan pengguna jalan.
Situasi pasar yang sudah berlangsung lama ini terjadi pada setiap hari sabtu ,seolah olah tidak mendapatkan perhatian dari Dinas Perdagangan Kabupaten OKI khususnya pihak UPTD Pasar Kayuagung yang bertanggung jawab terkait pelaksanaan tata kelola pasar. mengingat lokasi tersebut masih sangat dekat,masih dalam radius 200 Meter dari pasar.
Ketua DPD.APPSI OKI,Yarlis ketika di minta tanggapannya oleh Media APPSI ,Senin,24 Juli 2023. mengatakan bahwa” keberadaan Pedagang dan dampaknya yang sering menimbulkan kemacetaan ini harusnya di carikan Solusi yang terbaik,jangan sampai ada masyarakat di rugikan, mengingat jalan bukan di peruntukkan untuk berjualan melainkan jalan umum yang menuju pasar dan akses menuju pemukiman penduduk.”tegas Ketua APPSI.
Appsi berharap Disdag OKi.dan Dishub OKI.bisa mencari solusi agar pedagang pedagang tersebut dapat berjualan,tetapi pada lokasi dan tempat yang memang di peruntukkan untuk berdagang. Dan tentunya harus di tata sesuai dengan jenis dagangannya.”imbuhnya.
Ketua Appsi menambahkan.”Terkait ada beberapa pedagang BJ di lokasi tersebut.harusnya tidak di berikan izin berjualan,karena tempatnya sudah disediakan Khusus bagi pedagang BJ.yaitu Di kios Bertingkat yang letaknya cukup dekat dan sangat layak.hal ini kalau di biarkan.pedagangnya akan bertambah banyak”dan akan menuai protes dari pedagang BJ.yang sudah ada di Kios lantai 2.”
“Alangkah baiknya jika seluruh pedagang Pasar bisa berjualan di dalam pasar dan masyarakat yang ingin berbelanja kepasar bisa memarkir kendaraannya pada areal parkir yang sudah di sediakan,sehingga pasar akan menjadi ramai dan kesembarautan yang terjadi dapat di minimalisir,”
Sebagai Mitra, APPSI akan siap bersinergi dalam setiap penataan dan pengelolaan.pasar yang ada di Kabupaten OKI.Khususnya pasar Kayuagung”.