orang, media, pejabat semua heboh lantaran Pasar Tanah Abang Sepi. Kenapa jadi heboh?? Konon katanya karena Pasar Tanah Abang karena pasar grosir terbesar se Asia Tenggara
Sepinya pasar secara drastis bukan hanya Tanah Abang di Jakarta, tetapi seluruh pasar di Indonesia mengalami penurunan nilai transaksi yang drastis
Hingga ada pasar si Kota abandung yang tingkat ocupansi buka kosnya tu ggal 20% saja.
Kondisi demikian sebenarnya sudah kami sampaikan sejak tiga tahun lalu, atau tepatnya akhir 2019 awal 2020. Dan kondisi itu sudah kami sampaikan ke beberapa instansi terkait.
Nilai transaksi di pasar rakyat saat ini turun drastis dari 50% sampai 70%. Itu merupakan nilai transaksi dalam 50 tahun terakhir.
Beberapa media elektronik dan sosial banyak yang membahas apa penyebab sebenarnya.
Untuk menjawab persoalan yang ada saat di pasar tradisional, tidak bisa dilakukan secara parsial tetapi harus dilakukan secara terintegrasi dengan langkah utama adalah melalui pendekatan kebijakan yang bersifat extra ordinary policy. Karena tantangan yang dihadapi oleh pasar sangat kompleks mulai dari persoalan modal, pengelolaan, keberpihakan kebijakan, sampai dengan daya saing.
Artinya, kalau tidak dilakukan secara terintegrasi oleh dan antar stake holders, pasar akan benar benar punah, karena saat ini pasar rakyat sedang sakatul maut menuju kepunahan. Na’udzibiqa mindzaliq.
Bandung, 24 September 2024
H NANG SUDRAJAT
Ketua DPW APPSI JABAR
Sekjen DPP PAPERA