Hingga saat ini, rencana relokasi pedagang Pasar Srimangunan ke Margalela tidak kunjung ada kepastian. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang masih belum mengambil langkah apapun setelah rencana tersebut menuai banyak penolakan dari berbagai kalangan.
Namun, salah seorang penjual ikan asal Desa Sreseh, Kecamatan Sampang, Siti Maidah, mengatakan, para pedagang justru merasa tenang dengan tidak adanya tindak lanjut dari pemkab terkait lokasi pedagang tersebut.
“Apalagi kan sekarang musim acara-acara seperti maulid nabi, pasti penjualan kami lebih meningkat dari pada bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (20/9/2022).
Dia mengungkapkan, sebenarnya para pedagang lebih berharap rencana relokasi pedagang Pasar Srimangunan ke Margalela dibatalkan. Sebab, relokasi itu tidak akan membuat pedagang tambah berkembang, melainkan justru mematikan.
“Kami sudah nyaman di sini. Dan kalau dipindah, untuk mencari pelanggan sangat sulit sekarang, karena sudah banyak orang yang berjualan di sana,” jelas Maidah.
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sampang Moh. Iksan Budiyono menegaskan bahwa terkait relokasi pedagang Pasar Srimangunan hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah setempat.
“Yang penting hari ini para pedagang di Pasar Srimangunan berjalan dengan lancar. Saya pernah mengimbau kepada para pedagang untuk tidak resah terkait wacana relokasi ini,” ungkapnya, Rabu (20/9/2023).
Dia menyebut, pihaknya tidak terlalu memikirkan rencana relokasi pedagang itu, meskipun belum ada kejelasan. Sebab, kata Iksan, ini bukti yang menunjukkan ketidaksiapan pemerintah.
“Pemerintah harus siap, baik secara konsep dan lain sebagainya. Saya malahan bersyukur jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah, dan mudah mudahan relokasi ini tidak jadi,” tukas Iksan. KABARMADURA
terimakasih atas informasi yang menarik,kunjungi Tel U