Subang – Rencana revitalisasi dan pembangunan mall di kawasan Pasar Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Subang menuai protes dari pedagang, karena dianggap merugikan pedagang.
Nandang Sudrajat, Ketua DPW APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Jawa Barat menjelaskan, ada gejala bahwa revitalisasi Pasar Pujasera yang akan dilakukan pihak ke tiga, tidak memperhatikan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan pedagang.
“Dalam konteks itu, APPSI sebagai organisasi membina para pedagang, menekan selalu berada dipihak pedagang yang cenderung menjadi pihak dirugikan disetiap revitalisasi pasar,” terangnya, Jumat (19/4/2024).
Nandang menjelaskan, secara prinsip APPSI dan pedagang tidak menolak dan tidak anti terhadap revitalisasi pasar. Justru mendukung, selama reviltalisasi tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pasar, dan daya saing pedagang.
“Revitalisasi yang butuhkan pedagang adalah revitalisasi pemberdayaan, peningkatan daya saing. Bukan revitalisasi sepihak, yang kecenderungan membunuh masa depan pasar, dan pedagang pasar,” terannya.
Nandang menekan, revitalisasi yang tidak bermuara pada pemberdayaan, dan peningkatan daya saing, kami tolak. Oleh sebab itu, demi kebaikan bersama. Kami siap berdialog dengan pihak terkait, termasuk dengan pemda dan pihak ketiga.
“Kami juga sudah menginstruksikan kepada pengurus Komisariat APPSI Pasar Pertokan, dan DPD APPSI Kabupaten Subang untuk melakukan diskusi konstruktif. Memberikan penjelasan, dan pemahaman kepada Pemda Subang hakekat revitalisasi memberdayakan pasar,” pungkasnya.
Dalam hal ini, menurut Nandang, APPSI Jawa Barat menjadi garda terdepan membela kepentingan pedagang, dan mengoreksi setiap kebijakan yang dainggap merugikan pedagang.
“Kami pun telah menginstruksi kepada pedagang supaya tenang. Jangan melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum. Lakukan komunikasi terhadap semua pihak – dengan secara baik, santun dan beradab,” tutur Nandang. (Fchan-1)