Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono berharap digitalisasi 1.000 pasar rakyat oleh Kementerian Perdagangan di bawah komando Zulkifli Hasan bisa membawa kemakmuran bagi para pedagang pasar, bukan seremoni semata.
Apalagi digitalisasi pasar rakyat merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Kementerian Perdagangan. Untuk itu, perkembangannya harus terus dipantau dan dikawal.
“Kementerian Perdagangan, khususnya Pak Zulkifli Hasan selaku Mendag harus benar-benar memperhatikan program ini. Apalagi ini perintah presiden,” kata Sudaryono dalam keterangan resmi, Senin (1/8/2022).
Sudaryono mengamini program digitalisasi pasar di tengah kenormalan baru akibat pandemi memang diperlukan, namun juga tidak membuat pasar rakyat tradisional gulung tikar. Pemerintah juga harus memikirkan solusinya.
“Pemerintah di sini dituntut untuk bijak. Supaya program yang baru tidak membuat yang sudah ada yaitu pasar rakyat atau pasar tradisional gulung tikar. Maka, program ini perlu dikawal,” kata dia menekankan.
Sudaryono menambahkan, pengawalan ini bisa dimulai dari pendampingan, pemberian seminar agar pedagang pasar tradisional melek digital. Hal ini karena tidak semua pedagang pasar bisa menjangkau atau paham dengan digitalisasi.
“Ini penting dilakukan agar program ini berjalan dengan baik dan tidak sia-sia,” tegas Sudaryono.
Keterangan itu disampaikan menanggapi Zulkifli Hasan yang menyampaikan pihaknya menargetkan percepatan digitalisasi di 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 pedagang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Menurut Zulkifli Hasan, Indonesia dengan jumlah lebih dari 64 juta UMKM memiliki potensi yang besar untuk mengakselerasi transformasi digital sektor perdagangan dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Namun, jangan sampai digitalisasi pasar ini berimbas pada tutupnya pasar konvensional. Artinya, ekosistem daring dibangun dan ekosistem luring dikembangkan,” kata Zulkifli. DETIK